TALKSHOW KPBB FEST #12 : PEMANFAATAN MEDIA DIGITAL UNTUK PENGEMBANGAN BUDAYA DAERAH 


Pada tahun 2023, KPBB Fest yang menjadi salah satu program tahunan Kantor Pelatihan Bahasa dan Budaya Universitas Atma Jaya Yogyakarta untuk memperkenalkan budaya lokal dan internasional kembali terselenggara secara luring. Sebagai permulaan dari rangkaian kegiatan tersebut, diadakan talkshow yang berjudul “Kemasan Budaya Masa Kini untuk Penguatan Kearifan Lokal” di Auditorium Kampus II, Gedung Thomas Aquinas pada hari Sabtu, 17 Juni 2023 lalu. 

Dengan dipandu oleh Didit Setiawan, M.Pd. yang merupakan dosen FISIP UAJY, talkshow ini membahas tentang globalisasi yang saat ini memengaruhi pengembangan budaya daerah, terutama di kalangan anak muda. Selain itu, kegiatan ini dimeriahkan oleh penampilan karawitan yang dibawakan oleh pegawai UAJY. 

Menurut Gusti Kanjeng Ratu Hayu yang merupakan Penghageng Tepas Tandha Yekti Kraton Yogyakarta, saat ini anak muda lebih menguasai bahasa asing ketimbang bahasa daerah. Kekosongan informasi juga dapat berpengaruh pada pengembangan budaya lokal. Maka dari itu, kekosongan informasi tidak boleh dibiarkan begitu saja dan tidak boleh diisi oleh orang lain. 

Salah satu cara yang disampaikan oleh Gusti Kanjeng Ratu Hayu adalah dengan membuat konten melalui media digital. Salah satu contohnya adalah konten YouTube berbahasa daerah. Selain digunakan sebagai bahan hiburan, konten tersebut juga harapannya bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bahasa daerah. 

Diajeng Galuh Putri Satyarini, S.Pd. yang menjadi Diajeng Berbakat DIY 2021 juga memiliki pendapat serupa. Menurutnya, kesenian bisa dibuat ke arah entertainment supaya bisa menarik kaum muda. Hal itu tentunya bergantung pada bagaimana cara para pelaku seni dalam mengemas budaya daerah. Namun, ia berpesan jangan sampai kemasan tersebut menghilangkan pakem dari kebudayaan itu sendiri. 

Talkshow ini ditutup dengan pesan dari Ngarso Dalem yang disampaikan oleh Gusti Kanjeng Ratu Hayu. Beliau berpesan bahwa modernisasi bukan berarti westernisasi.