Dari Bingo, Daun Harapan, hingga Makan Bareng: Sehangat Itu Friendsgiving KPBB 2025


Friendsgiving KPBB UAJY 2025 yang dilaksanakan pada 28 November 2025 yang lalu, menjadi ruang hangat bagi mahasiswa yang merindukan suasana rumah di tengah padatnya kegiatan kampus. Terinspirasi dari tradisi Thanksgiving di Amerika Serikat dan Kanada, acara ini dihadirkan sebagai momen untuk berhenti sejenak, merefleksikan perjalanan, serta mengucapkan rasa syukur bersama teman-teman.


Kegiatan diawali dengan registrasi peserta, di mana setiap mahasiswa membawa satu camilan untuk dibagikan bersama. Suasana akrab dan penuh kebersamaan langsung terasa sejak awal. Setelah doa dan sambutan pembuka, Kepala KPBB UAJY, Vita Noor Prima Astuti, Ph.D., secara resmi membuka rangkaian acara.


Sesi berbagi kemudian dipandu oleh Lady Dorothy Elli, PiA Fellow dari Amerika Serikat. Ia mengajak peserta memahami makna Friendsgiving dan alasan tradisi ini relevan untuk dirayakan di lingkungan mahasiswa. Maria Angelica Wijaya, penanggung jawab kegiatan, turut menjelaskan latar belakang pemilihan nama Friendsgiving.

“Awalnya kami memakai istilah Thanksgiving, tapi setelah berdiskusi, kami sadar bahwa Thanksgiving memiliki latar sejarah yang sensitif bagi masyarakat adat Amerika. Dari situ, nama Friendsgiving dipilih, supaya maknanya lebih inklusif dan berfokus pada kebersamaan dengan teman-teman,” ungkap Maria Angelica Wijaya, selaku penanggung jawab acara ini.

Acara berlanjut dengan sesi Tree of Hope, yaitu kegiatan ketika peserta menuliskan pesan atau harapan pada kertas berbentuk daun dan menempelkannya pada pohon harapan. Aktivitas sederhana ini memberikan ruang bagi peserta untuk merenungkan perjalanan pribadi sekaligus mengungkapkan rasa syukur.


Suasana semakin hidup ketika Friendly Bingo dimulai. Peserta menerima kartu bingo dan diminta berinteraksi dengan peserta lain untuk melengkapi tantangan di setiap kotak. Sesi ini mendorong peserta memperluas pertemanan dan berdialog di luar lingkaran yang biasa. Tawa dan sorakan terdengar sepanjang ruangan ketika beberapa peserta berhasil menyelesaikan kartu mereka.


Puncak kehangatan dirasakan ketika seluruh peserta menikmati makan bersama. Hidangan seperti mashed potatoes, sausage, grilled chicken, dan iced tea disajikan panitia dan dinikmati dalam suasana santai dan penuh keakraban. Lady Dorothy Elli juga menyampaikan apresiasinya terhadap panitia dan peserta.

“Friendsgiving menciptakan ruang yang hangat bagi mahasiswa yang jauh dari keluarganya. Ini bukan hanya perayaan, tapi juga refleksi tentang rasa syukur, kebersamaan, dan penghargaan satu sama lain. Saya melihat tim bekerja seperti satu kesatuan, dan itu sangat mengharukan,” ujarnya.

Menjelang penutupan, peserta diajak menuliskan surat terima kasih yang dapat diberikan kepada siapa pun yang mereka hargai. Vania Rachma, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2025, turut membagikan kesannya.

“Acaranya seru banget, aku happy karena bisa dapat teman baru dan makanannya enak. Kalau diadakan lagi, aku pasti ikut lagi.”

Friendsgiving 2025 sekaligus menjadi penutup kegiatan English Club Batch 12. Di antara deretan daun harapan dan surat-surat syukur yang dipajang di ruangan, satu pesan terasa kuat: rumah tidak selalu berupa tempat, tetapi juga hadir melalui orang-orang yang bertumbuh bersama kita.