
Kantor Pelatihan Bahasa dan Budaya (KPBB) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) kembali menghadirkan kegiatan seni dan budaya melalui pementasan Drama BIPA berjudul Rara Tarub. Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis, 18 Desember 2025, pukul 13.00 WIB, bertempat di Ruang Beijing KPBB, Kampus I Mrican UAJY.
Drama ini merupakan bagian dari program pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang dikemas dalam bentuk seni pertunjukan. Dua pengajar BIPA, Kelvin dan Diani, menjelaskan bahwa Rara Tarub mengangkat cerita rakyat Indonesia dengan tujuan memperkenalkan budaya Nusantara kepada mahasiswa internasional. Cerita tersebut disajikan dalam bentuk drama yang dipadukan dengan unsur komedi agar lebih menarik dan mudah dipahami. Persiapan pementasan dilakukan selama kurang lebih dua minggu.

Kedatangan penonton dan proses registrasi menjadi rangkaian awal kegiatan, kemudian panitia mengarahkan penonton untuk memasuki Ruang Beijing sebagai lokasi pertunjukan. Acara diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara dan dilanjutkan dengan sambutan Kepala KPBB UAJY, R.A. Vita Noor Prima Astuti, Ph.D. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif mahasiswa BIPA dalam memperkenalkan budaya Indonesia melalui seni pertunjukan, sekaligus menekankan pentingnya pembelajaran bahasa yang dikemas secara kreatif dan kontekstual.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Dr. G. Sri Nurhartanto. Rektor mengapresiasi penyelenggaraan Drama BIPA sebagai ruang pembelajaran lintas budaya yang mampu memperkuat kemampuan berbahasa, kepercayaan diri, serta interaksi multikultural di lingkungan kampus.

Puncak acara ditandai dengan pementasan drama Rara Tarub yang dibawakan oleh mahasiswa BIPA KPBB UAJY. Pertunjukan ini menjadi ruang ekspresi lintas budaya karena para pemerannya berasal dari berbagai negara, antara lain Timor Leste, Pakistan, Bangladesh, Sierra Leone, Rwanda, Papua Nugini, Kamboja, Kenya, Malawi, dan Amerika Serikat.
Keberagaman latar belakang mahasiswa memberikan warna tersendiri dalam pementasan, sekaligus mencerminkan semangat kebersamaan dalam keberagaman budaya. Salah satu pemeran, Hermenegildo da Costa Tilman dari Timor-Leste yang berperan sebagai Dawang Wulang, mengaku baru pertama kali terlibat dalam pementasan drama. Ia sempat merasa ragu karena harus tampil di depan banyak orang, namun merasa senang karena mendapat kesempatan menjadi pemeran utama.

Setelah pementasan selesai, acara ditutup dengan suasana hangat dan penuh kebersamaan. Seluruh pemeran kembali ke atas panggung, kemudian pembawa acara mengajak penonton untuk melakukan senam dan tarian Gemu Famire secara bersama-sama.
Rangkaian kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai bentuk dokumentasi kebersamaan antara mahasiswa BIPA, panitia, dan penonton yang hadir. Airin Wijaya selaku Person in Charge (PIC) Drama BIPA menyampaikan bahwa pementasan berjalan dengan lancar berkat kerja sama yang baik antara pengajar dan mahasiswa BIPA. Airin juga mengungkapkan antusiasmenya untuk mementaskan Drama BIPA selanjutnya.