13 Mahasiswa Asing se-DIY Ikuti Lomba Tebak Kata di KPBB UAJY


YOGYAKARTA – Pada Jumat, 20 September 2024, Kantor Pelatihan Bahasa dan Budaya Universitas Atma Jaya Yogyakarta (KPBB UAJY) menggelar Lomba Tebak Kata BIPA yang berlangsung di Ruang Beijing, Gedung Santo Alfonsus, Kampus I UAJY, Jl. Mrican Baru No. 28, Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 13 mahasiswa asing se-DIY. Lomba ini diselenggarakan oleh KPBB UAJY dalam rangka merayakan Dies Natalis UAJY yang ke-59.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ibu R.A. Vita N.P. Astuti, S.Pd, M.Hum, Ph.D, selaku Kepala KPBB. Setelah itu, Master of Ceremony membacakan peraturan mengenai teknis Lomba Tebak Kata BIPA.

“Lomba ini bertujuan untuk menambah pemahaman kosakata bahasa Indonesia bagi penutur asing yang sedang menempuh studi di Yogyakarta,” ujar Kevin Pierens Akihary, salah satu panitia yang bertugas.

Lomba ini terbagi menjadi dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Setiap babak memiliki jenis kegiatan lomba yang berbeda. Pada babak penyisihan, lomba berupa susun kata, di mana peserta diminta membentuk satu kosakata baru yang terdapat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berdasarkan satu kata yang telah disediakan oleh panitia.

Peserta yang lolos babak penyisihan akan melanjutkan ke babak final. Pada babak ini, peserta akan berkompetisi dalam tebak kata, di mana mereka harus menyusun kata dari huruf-huruf yang telah diacak oleh panitia. Penilaian menggunakan sistem peringkat, sehingga panitia dapat dengan mudah menentukan pemenang.

Terdapat tiga pemenang dalam lomba ini. Juara pertama diraih oleh Richardo Aparacio Lopes Bria, mahasiswa BIPA perwakilan Universitas Atma Jaya Yogyakarta; juara kedua diraih oleh Matthew Loh, mahasiswa BIPA perwakilan Universitas Gadjah Mada; dan juara ketiga diraih oleh Lu Han, mahasiswa BIPA perwakilan Universitas Negeri Yogyakarta.

Salah satu peserta asal Thailand, Naziha, mengungkapkan kesannya setelah mengikuti lomba ini.

“Jujur, ini pertama kali saya mengikuti lomba ini. Sangat menguji pikiran, karena mungkin sebelumnya kami pikir sudah bisa berbahasa Indonesia. Tetapi, ketika diberikan tantangan seperti ini, langsung merasa deg-degan, dan itu sangat bagus untuk menguji kemampuan bahasa bagi penutur asing,” ungkap Naziha.